Mus Mujiono, 13 Juli 2007
--------------
Mus Mujiono (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 15 Maret 1960) adalah seorang musisi
jazz Indonesia.
Nono, demikian biasa dipanggil sangat menyukai musik dan menguasai hampir semua
alat musik, dari keyboard, drum, gitar, saksofon, kecuali trompet. Nono juga
mendapat julukan sebagai 'George Benson Indonesia'. Nono besar di keluarga
musisi. Ayahnya adalah musisi keroncong, sedangkan kakaknya, Mus Mulyadi, juga
penyanyi keroncong. Sejak kelas enam SD, Nono sudah belajar gitar. Salah satu
gurunya adalah Harris Sormin dari group band AKA. Kemampuannya bermain musik
sangat memikat, bahkan diusianya
yang baru 18 tahun, Nono telah rekaman dengan
bandnya, The Hands. Popularitas Nono terangkat bersama The Hands, grup
musiknya. Mereka sangat terkenal terutama dengan lagu "Hallo Sayang".
Sayangnya tak lama kemudian, mereka bubar. Nono pun bersolo karier dan sampai
menghasilkan tujuh album. Nono belajar jazz dari Jun Sen, gitaris jazz
terkemuka asal
Surabaya
seangkatan Bubi Chen. Dari musisi yang juga pengusaha alat musik itulah ia
mulai mengenal berbagai teori jazz. Nono juga belajar privat gitar klasik, agar
bisa membaca not balok dengan baik. Pada tahun 1980-an Nono tertarik pada
George Benson, karena kesederhanaan permainan gitarnya. Saat itu kebanyakan
gitaris ngerock dengan berbagai macam efek aneh-aneh, berbeda dengan George
Benson yang hanya memakai mulut saja. Oleh karena itu, Nono mulai mempelajari
teknik scating yang merupakan ciri dari George Benson. Setelah menekuni
"jurus-jurus" George Benson, Nono pun mulai dilirik para musisi lain.
Nono diajak bergabung dengan Jakarta Power Band. Akhirnya Nono hijrah ke
Jakarta yang memang telah
menjadi obsesinya. Pada tahun 1995 bersama Glenn Fredly (vokal), Inang Masalo (drum),
Yance Manusama (bass), Eka Bhakti (kibor) dan Irvan Chesmala (kibor),
berdirilah Funk Section, dengan Nono pada gitar. Mereka membuat album perdana
bertajuk "Terpesona". Album ini tidak sukses, begitu juga dengan
keberadaan band. Tahun 2004, bersama grup Canizzaro merilis album
"Reinkarnasi Canizzaro" yang mengandalkan tembang Seperti Dulu
(dengan menghadirkan Trie Utami sebagai bintang tamu). Sampai usianya yang
hampir setengah abad, bersama dengan Agus Dhukun, Erren Dwi Pratiwi alias Tiwi
KDI 4, Irghi Barens, Vino D Rossy dan Deddy Namoza, Nono tetap ingin berkarya
dengan mendirikan A-Dhu Band. Kendati terbilang baru tapi delapan lagu telah
disiapkan A-Dhu Band untuk mengisi album perdana mereka. Sebagian lagu dalam
album tersebut diciptakan oleh Nono. Judul-judul lagu di album A-Dhu Band
antara lain Sedaci, Siti Djainab, Ini Duniaku, Dosa Cinta?, Kejujuran Cinta
Agus Dhukun, Ly, @ku Adalah @ku dan Mba Yayu.
( id.wikipedia )