Emilia Contessa

Sebagai Anggota DPD-RI periode 2014-2019
----
Emilia Contessa (lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia, 23 September 1957; umur 58 tahun) adalah penyanyi Indonesia yang pernah dijuluki sebagai Singa Panggung Asia oleh majalah Asia Week (1975).


Karier
Nama aslinya adalah Nur Indah Cintra Sukma Munsyi,[1] Emilia adalah putri sulung dari tiga anak dari Hasan Ali yang berdarah Pakistan-Madura dan Anna Susiani yang berdarah Jawa.[2] Ia suka menyanyi sejak kecil. Ibunya melakukan berbagai usaha agar Emil dapat tampil menyanyi di berbagai acara.[3] Pada tahun 1969, Emil berhasil meraih juara umum penyanyi pop ketika Surabaya menyelenggarakan PON VII di Surabaya yang berlangsung Tanggal 26 Agustus - 6 September 1969 dengan juara umum DKI Jakarta Ajang tersebut membuka jalan Emil menjadi penyanyi profesional.
Emil yang saat itu masih menggunakan nama Emilia Hasan diajak oleh pencari bakat Lee Kuan Yew dari Philips Singapura yang mengajak Emil untuk rekaman di Singapura pada tahun 1970.
Satu tahun di Singapura, Emil yang kala itu ditemani ibunya, kembali ke Indonesia. Emil kemudian diperkenalkan pertama kali lewat TV oleh Chris Pattikawa, yang memimpin acara hiburan di TVRI. Dengan nama baru Emilia Contessa, Emil pun langsung menanjak. Emil merupakan salah seorang dari sedikit penyanyi wanita negeri ini yang memiliki suara sopran yang sangat powerfull dan lantang. Emil juga memiliki performance atau stage-act yang sulit disaingi penyanyi mana pun pada masanya. Bahkan kala itu ia dijuluki sebagai Singa Panggung Asia oleh majalah Asia Week (1975). dan Majalah New York Time menobatkan Emil sebagai satu dari lima artis terpopuler di dunia dan sempat mendapat bea siswa untuk belajar vocal di Amerika, tetapi karena sudah teken kontrak dengan Club Malam Tropicana, maka bea siswa tersebut tidak diambil. Tetapi karirnya terus menanjak hingga ke Benua Eropa dan Amerika untuk show kecuali Afrika yang belum disinggahinya. Masa emas Emil adalah di pertengahan tahun 1970-an. Lagu-lagu Emil yang menuai sukses antara lain "Angin November", "Flamboyan", "Biarlah Sendiri", "Bunga Mawar, "Melati", "Rindu", "Bunga Anggrek", "Penasaran", "Kehancuran", "Layu Sebelum Berkembang", "Angin Malam", "Mungkinkah", dan banyak lagu-lagu ciptaan A. Riyanto lainnya. Sampai sekarang telah belasan album dihasilkannya termasuk album Islami Samudera Shalawat (2000).
Tak hanya menyanyi, Emil juga menjajal dunia akting. Telah belasan film dibintanginya, antara lain Ratapan Anak Tiri, Tetesan Air Mata Ibu, dan Senja di Pantai Losari. Emil juga pernah dinobatkan jadi Ratu Foto Model oleh Persatuan Wartawan Indonesia pada tahun 1972 (dan memang cuma sekali itu saja pengangkatan Ratu Foto Model)
Nama Emilia Contessa mencuat dalam Pilkada Kabupaten Banyuwangi 2010 yang memasang dirinya sebagai Calon Bupati Banyuwangi periode 2010-2015.[butuh rujukan]
Saat ini Emilia menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah mewakili Jawa Timur untuk periode 2014-2019. Ia maju sebagai calon legislatif DPD dapil Jawa Timur, ia pun lolos ke Senayan dan menjadi anggota DPD periode 2014-2019 dengan perolehan suara 1.660.542 suara.[4]

Kehidupan pribadi
Pada tahun 1976, Emilia menikah dengan Rio Tambunan, seorang pejabat Pemda DKI, dan dikaruniai 2 orang anak; penyanyi Denada Elizabeth Anggia Ayu dan Enrico Wendri Rizky yang akrab diapnggil Rico Tambunan.[5] Pernikahan beda agama ini berakhir dengan perceraian. Emil kemudian menikah dengan Abdullah Surkaty dan dikaruniai seorang anak, Muhammad Abdullah Surkaty.[6] Nasib pernikahan keduanya sama seperti sebelumnya. Emilia kemudian menikah dengan pria keturunan arab seorang duda beranak dua, Ussama Muhammad Al Hadar. Dari pernikahan ini, Emil mendapat seorang anak laki-laki Kaisar Hadi Haggy Al-Hadar.[7]

Filmografi
Brandal-Brandal Metropolitan (1971)
Tanah Gersang (1971)
Dalam Sinar Matanya (1972)
Pelangi di Langit Singosari (1972)
Perkawinan (1972)
Takkan Kulepaskan (1972)
Dosa di Atas Dosa (1973)
Akhir Sebuah Impian (1973)
Tokoh (1973)
Perempuan (1973)
Aku Mau Hidup (1974)
Calon Sarjana (1974)
Pilih Menantu (1974)
Ratapan Anak Tiri (1974)
Tangisan Ibu Tiri (1974)
Tetesan Air Mata Ibu (1974)
Benyamin Raja Lenong (1975)
Senja di Pantai Losari (1975)
Memble Tapi Kece (1986)
Album[sunting | sunting sumber]
YATIM PIATU. (Fontana.6418-028)
Sudah Kucoba. (Remaco. RLL-019)
MASA DEPAN. (Pop. 6418-034)
Burung Sangkar
Katakanlah
Untuk Apa
Malam Yang Dingin
Pak Ketipak Ketipung
Mimpi Sedih
Sio Mama
Hitam Manis
Penasaran
Bimbi
Kegagalan Cinta
Main Tali
Penghibur Hati (duet dengan Benyamin Sueb)
Setangkai Bunga Anggrek (duet dengan Broery Marantika)
Nasib Pengembara (duet dengan Broery Marantika)
Layu Sebelum Berkembang (duet dengan Broery Marantika)
Samudera Shalawat (2000)
( id.wikipedia.org)