Bubi Chen (lahir di Surabaya , Jawa Timur, 9 Februari 1938 – meninggal di Semarang , Jawa Tengah, 16 Februari 2012 pada umur 74
tahun) adalah seorang pemusik jazz Indonesia . Saat berusia 5 tahun
oleh ayahnya Tan Khing Hoo, Bubi diserahkan kepada Di Lucia, seorang pianis
berkebangsaan Italia, untuk belajar piano. Saat itu Bubi belum bisa membaca
apalagi memahami not balok. Meskipun begitu, Bubi Chen bisa mengikuti pelajaran
yang disampaikan oleh Di Lucia karena Bubi Chen sudah terbiasa melihat
kakak-kakaknya, Jopie Chen dan Teddy Chen, saat sedang berlatih piano. Bubi
Chen belajar pada Di Lucia hingga tahun kemerdekaan Indonesia .
Setelah itu, Bubi Chen
mengikuti kursus piano klasik dengan pianis berkebangsaan Swiss bernama Yosef
Bodmer. Suatu ketika Bubi Chen tertangkap basah oleh Yosef Bodmer ketika sedang
memainkan sebuah aransemen jazz. Bukannya marah, Yosef Bodmer justru berucap,
“Saya tahu jazz adalah duniamu yang sebenarnya. Oleh karena itu, perdalamlah
musik itu”. Di umur 12 tahun, Bubi Chen sudah mampu mengaransemen karya-karya
Beethoven, Chopin, dan Mozart ke dalam irama jazz. Bubi Chen menilai musik jazz
memiliki kebebasan dalam menuangkan kreatifitas dibanding musik klasik dengan
kaidah-kaidahnya sendiri. Beberapa waktu kemudian Bubi mulai mempelajari jazz
secara otodidak. Ia mengikuti kursus tertulis pada Wesco School of Music, New
York antara tahun 1955-1957. Salah seorang gurunya adalah Teddy Wilson, murid
dari tokoh swing legendaris Benny Goodman. Di Kota Buaya, Surabaya, Bubi Chen
membentuk sebuah grup bernama The Circle bersama Maryono (saksofon), F.X. Boy
(bongo), Zainal (bass), Tri Wijayanto (gitar) dan Koes Syamsudin (drum).
Bersama Jack Lesmana, Maryono, Kiboud Maulana, Benny Mustapha dan kakaknya
Jopie Chen, ia juga tergabung dalam Indonesian All Stars. Kelompok Indonesian
All Stars ini malah sempat berangkat dan tampil di Berlin Jazz Festival pada
tahun 1967. Setelah itu mereka rekaman dan menelorkan album yang kini menjadi
barang langka, "Djanger Bali". Album ini digarap bersama seorang klarinetis
ternama asal Amerika Serikat, Tony Scott. Bubi Chen pernah membuat rekaman jazz
bersama Nick Mamahit dan diproduseri Suyoso Karsono atau yang akrab dipanggil
mas Yos. Pada tahun 1959, bersama Jack Lesmana, ia membuat rekaman di
Lokananta. Rekamannya yang bertitel Bubi Chen with Strings pernah disiarkan
oleh Voice of Amerika dan dikupas oleh Willis Conover pada tahun 1960, seorang
kritikus jazz ternama dari AS. Ia menyebut Bubi sebagai The Best Pianist of
Asia (tahun 1960 Bubi berusia 22 tahun). Bubi juga pernah membentuk "Chen
Trio" bersama saudaranya Jopie dan Teddy Chen ditahun 1950-an. Ditahun
yang sama ia juga bergabung dengan "Jack Lesmana Quartet" yang
kemudian berganti menjadi Jack Lesmana Quintet. Menetap di Surabaya, Bubi Chen
menularkan ilmu yang dimilikinya. Beberapa diantaranya cukup dikenal antara
lain Abadi Soesman, Hendra Wijaya, Vera Soeng dan Widya Kristianti. Pada
pertengahan tahun 1976, Bubi merilis rekamannya yang berjudul Kau dan Aku,
bersama Jack Lesmana, Benny Likumahuwa, Hasan, dan Embong Rahardjo. Selain itu,
ada dua buah rekaman lain yang eksotik, berupa eksperimen jazz dengan beat
reog. Sedangkan pada tahun 1984, bersama pemain-pemain jazz seperti John Heard,
Albert Heath, dan Paul Langosh, ia membuat rekaman di Amerika dan diedarkan di
Indonesia. Rekaman itu diberi judul Bubi di Amerika. Bubi Chen telah merilis
banyak album, beberapa diantaranya: Bubi Chen And His Fabulous 5 , Mengapa Kau
Menagis, Mr.Jazz, Pop Jazz, Bubi Chen Plays Soft and Easy, Kedamaian (1989),
Bubi Chen and his friends (1990), Bubi Chen - Virtuoso (1995), Jazz The Two Of
Us (1996), All I Am (1997) dan banyak lagi.[4] Beberapa catatan kritikus yang
pernah dibuat antara lain sebagai berikut: Menanggapi karya Bubi Chen seorang
Harry Roesli pernah menulis:
“Bayangkan, sebuah otonomi
estetik kecapi-suling disusupi secara indah oleh Bubi Chen dengan bentuk
improvisasi dan subtitusi jazz. Bayangkan sebuah harmoni sakral dan hampir
minimalis, dibayangi oleh idiom-idiom jazz dari permainan Bubi Chen dengan
akur-akur seluas-luasnya, bahkan dengan teknik super-impossion yang demikian
modern. Secara teknik saja, hal itu sudah menarik. Tetapi ini lebih dari itu,
Bubi Chen total, lentur, "kawin" dengan pakem-pakem kecapi-suling,
tanpa menghilangkan karakter dia yang kuat, juga kentalnya sentuhan dan rasa
seorang Bubi Chen. Makanya, hal ini bisa disebut "Hebat" ”
— Harry Roesli, 4 September,
1989,
Atau komentar musisi
Iskandarsyah Siregar, saat bermain bersama di event Java Jazz "sepertinya
Buby sulit memisahkan napas dengan musiknya". Karyanya diluar negeri.
Misalnya, radio KFAI 90.3 FM di Minneapolis ,
KUSP 88.9 FM Santa Cruz,[2] di California Amerika Serikat yang menyiarkan nomor
dari Bubi Chen dalam acara Global Beat. Sebagai salah satu aset bangsa Indonesia , kita
patut selalu berdoa bagi kesehatannya dan semoga masih tetap memberikan
kontribusinya bagi perkembangan musik khususnya jazz di Indonesia. Bubi menikah
dengan Anne Chiang pada tahun 1963 di Surabaya ,
dan kini adalah ayah empat anak. Pada tahun 2004, Bubi Chen menerima penghargaan
Satya Lencana pengabdian seni dari mantan presiden Megawati. Setahun kemudian,
pada tahun 2005, Peter F. Gontha pada gelaran Java Jazz Festival yang pertama
memberikan penghargaan sebagai musisi Jazz Living Legend kepada Bubi Chen. Bubi
Chen juga mendapatkan Life Achievement Award dari gubernur Jawa Timur karena
dinilai telah memperkenalkan Surabaya
ke dunia internasional melalui musik jazz. Penghargaan tersebut diberikan pada
gelaran Wismilak The Legend of Jazz yang diadakan pada awal tahun 2010. Pada
tanggal 16 Februari 2012, Bubi Chen meninggal dunia pada usia 74 tahun di Rumah
Sakit Telogorejo, Semarang
setelah cukup lama mengidap penyakit diabetes melitus. Rencananya, Bubi Chen
akan dimakamkan di kota
kelahirannya di Surabaya.
Pendidikan
SD & SMP di Surabaya
(1944-1947)
SMA St. Louis di Surabaya
(1948-1951)
Kursus piano klasik dengan
de Lucia (orang Italia, 3 tahun: Surabaya
1943-1945)
Kursus Piano klasik dengan
Josef Bodmer (orang Swiss, 8 tahun: Surabaya
1946-1954)
Kursus Tertulis Jazz dari Wesco
School of Music di New York ,
Amerika Serikat (1955-1957)
Karier
Karyawan RRI Jakarta (1955)
Ikut Festival Jazz di Berlin
(1967)
Dosen di YMI & Yasmi Surabaya
Mengadakan pergelaran jazz
di TIM
Guru Privat Piano
Ketua Yayasan Musik Victor
Indonesia di Surabaya
Musikus Jazz (sekarang)
Anggota Circle Band
Pemimpin Indonesian All
Stars Band
( id.wikipedia )